Haris Media official website | Members area : Register | Sign in
Maaf Blog Ini Sedang Dalam Proses Pengembangan

Daftar Orang-orang Terkaya RI Kok Itu-itu Saja?

Jumat, 11 Maret 2011

Share this history on :
Jakarta - Pertambahan muka-muka baru orang terkaya di Indonesia relatif tak banyak. Orang-orang terkaya ini setiap tahun masih dengan muka-muka lama, hanya sedikit wajah baru yang muncul. Mengapa?

Menurut Chairman The Jakarta Consulting Group A.B. Susanto, fenomena ini karena umumnya para orang yang sudah kaya akan lebih mudah mempertahankan bisnisnya atau bahkan melipatgandakan kekayaannya. Hal ini bertentangan dengan pandangan bahwa mempertahankan lebih sulit dari memulai sebuah bisnis atau kekayaan.

"Saya selalu bilang sama klien saya, anda yang sudah bagus tinggal mempertahankan, tinggal memperbaiki visi-misi strategis, organisasi, kepemimpinan , kalau itu dilakukan akan aman," katanya kepada detikFinance,Kamis (10/3/2011).

Ia menjelaskan bagi para orang kaya ini, mempertahankan bisnis akan lebih mudah asalkan tak melakukan kesalahan fatal atau melakukan blunder bisnis. Berdasarkan
pengalamannya menangani kliennya yang berbasis bisnis keluarga, kesalahan yang paling sering terjadi adalah tak jelasnya strategi manajemen sang pemilik bisnis seperti dalam menetapkan arah bisnis dimasa yang akan datang.

"Walaupun saya harus berani mengatakan sebetulnya tumbuh beberapa orang kaya baru, misalnya kalau dulu Chairul Tanjung dan Martua Wilmar dulu tak masuk radar. Artinya selalu ada kesempatan untuk masuk kelompok elit orang terkaya ini," katanya.

Ia menambahkan, orang-orang terkaya ini umumnya adalah orang yang melakukan pekerjaan atau bekerja secara sistematis dan mendapat keberuntungan. Sehingga jangan mengherankan orang-orang kaya akan tetap lama bertengger masuk dalam kelompok elit terkaya.

Susanto menambahkan faktor lainnya mengapa orang-orang kaya di Indonesia lebih banyak diisi oleh muka-muka lama karena umumnya mereka menjalankan secara disiplin inti bisnisnya. Walaupun untuk kasus di Indonesia, banyak orang kaya memperlebar usahanya ke bidang lain namun tetap sukses dan berkembang.

"Saya kembali ambil contoh grup Djarum mereka memulai dari bisnis rokok, lalu buat polytron elektronik, bank BCA semuanya berjalan bagus-bagus, ini contoh menarik, mereka fokus walaupun bidangnya banyak," katanya.

Dikatakannya ada perdebatan yang menarik dikalangan ahli strategi manajemen sekitar 10-15 tahun lalu. Pada era itu banyak para ahli berpendapat untuk bisa
sukses berbisnis harus tetap fokus dengan core atau bisnis utamanya.

Kenyataanya hal itu tak terbukti bagi para orang kaya di Indonesia, orang kaya di Indonesia mampu bertahan dan sukses dengan berbagai bisnis yang menggurita,
misalnya Sinarmas yang sukses bergerak dibidang sawit, properti,pulp and paper,bank,lembaga keuangan dan lain-lain.

"Justru ini yang menarik dari pebisnis luar negeri melihat di Indonesia orang yang punya modal masuk ke bisnis lain, dan masing-masing punya core
di Indonesia besar-besar dan bermacam-macam usahaya tetap bagus, memang ini fenomena menarik dibandingkan dengan negara," katanya.

Majalah Forbes baru saja mengeluarkan daftar orang-orang terkaya dunia, termasuk dari Indonesia. Berikut wakil-wakil Indonesia dalam daftar orang terkaya versi majalah Forbes yang dikutip dari situsnya, Kamis (10/3/2011).


  • 208. R Budi Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar
  • 208. Michael Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar
  • 304. Low Tuck Kwong (batubara) : US$ 3,6 miliar
  • 420. Martua Sitorus (CPO) : US$ 2,7 miliar
  • 488. Peter Sondakh (investasi) : US$ 2,4 miliar
  • 564. Sri Prakash Lohia (polyester) : US$ 2,1 miliar
  • 595. Kiki Barki (batubara) : US$ 2 miliar
  • 651: Sukanto Tanoto (diversifikasi) : US$ 1,9 miliar
  • 782: Edwin Soeryadjaya (batubara) : US$ 1m6 miliar
  • 833: Garibaldi Tohir (batubara) : US$ 1,5 miliar
  • 938: Theodore Rachmat (batubara) : US$ 1,3 miliar
  • 1057. Chairul Tanjung (diversifikasi) : US$ 1,1 miliar
  • 1057. Murdaya Poo (diversifikasi) : US$ 1,1 miliar
  • 1140. Benny Subianto (batubara) : US$ 1 miliar.


(hen/qom)

(Source : detik.com)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : harismedia.net@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Posting Komentar