PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengimbau Indonesia untuk segera mengirimkan peninjau ke sisi perbatasan Kamboja jika Thailand masih enggan untuk menerima.
"Saya mengimbau Indonesia, jika Thailand ragu-ragu menerima para peninjau, mengirimkan segera para pengamat ke sisi Kamboja di daerah perbatasan yang disengketakan dekat candi Preah Vihear," kata Hun Sen pada peringatan hari kebudayaan nasional ke-13 di Balai Chaktomuk.
Perdana menteri mengatakan, bahwa ketua ASEAN, Indonesia, pada Sabtu telah mengirimkan kerangka acuan termasuk prosedur pengawasan dan kewajiban para pengamat Indonesia di wilayah sengketa kepada Kamboja dan Thailand.
"Kami membalas permintaan Indonesia tak lebih dari 24 jam, dan memberikan 14 butir kepada Indonesia untuk meninjau, dan kami akan membuka diri lebih lanjut jika diperlukan," katanya.
"Para peninjau itu akan berada di sana selama 12 bulan dan bisa diperpanjang selanjutnya," ucapnya.
Menurutnya, sampai sekarang pemerintah Bangkok mengatakan bahwa menteri luar negeri dan menteri pertahanan belum bertemu satu sama lain tentang masalah ini, dan panglima militer mengatakan bahwa peninjau tidak akan diizinkan untuk mengamati di dalam, hanya di daerah terbatas saja. "Jika Thailand tidak menerima pengamat, Kamboja akan menerima sendiri," katanya.
Perdana menteri menegaskan bahwa tidak akan ada negosiasi bilateral dengan Thailand mengenai daerah perbatasan yang disengketakan.
Dia menegaskan jika Thailand ingin bernegosiasi, anda harus meminta Indonesia, ketua ASEAN, untuk menyelenggarakan pertemuan. Tidak ada perundingan dengan anda secara bilateral.
"Kami terus melakukan negosiasi dengan Thailand hanya dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata dan sebagainya, namun wilayah sengketa perbatasan, harus ada partisipasi pihak ketiga," katanya.
Hun Sen juga mengatakan bahwa ia tidak pernah berharap para pemimpin Thailand meminta UNESCO untuk mencabut daftar kuil Preah Vihear dari Daftar Warisan Dunia.
"Saya tidak pernah berharap bahwa Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejajjiva dan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya, berani meminta Koichiro Matsuura, utusan khusus UNESCO, untuk mencabut daftar kuil Preah Vihear dari situs warisan dunia," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar