Hubungan perekonomian Indonesia dan Malaysia terus membaik. Itu terlihat dari neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) awal tahun ini. Pada Januari 2011,perdagangan Indonesia-Malaysia mengalami surplus USD3,23 miliar. Berikut wawancara engan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da`i Bachtiar di Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu, mengenai masa depan kerja sama Indonesia dengan Malaysia.
Bagaimana masa depan hubungan perekonomian kedua negara?
Saya pikir hubungan perekonomian dua negara akan semakin baik. Indikatornya terlihat dari banyak kalangan bisnis Malaysia yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara untuk berinvestasi.
Itu bisa dimaklumi karena memang indikator ekonomi negara kita terus menunjukkan perbaikan. Salah satunya ditandai dengan cadangan devisa senilai lebih dari USD100 miliar. Kita juga memiliki pasar yang cukup besar dengan pendapatan per kapita setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Sumber daya alam pun cukup menjanjikan. Tinggal melihat kondisi yang lain, misalnya, politiknya dan kepastian hukum. Ini semua tentunya menjadikan Indonesia sebagai negara yang penting dalam sektor ekonomi.
Bagaimana peluang perdagangan pada 2011?
Pada 2010, total perdagangan Indonesia dan Malaysia mencapai USD18,01 miliar dan lebih dari separuhnya merupakan ekspor kita ke Malaysia. Pada 2011 ini, kami berharap total perdagangan akan meningkat. Selain bahan bakar minyak, ekspor andalan Indonesia ke Malaysia adalah minyak kelapa sawit mentah (CPO/crude palm oil).
Banyak pengusaha Malaysia yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Sebenarnya sejumlah investor Malaysia sudah tertarik berinvestasi pada sektor pertambangan, khususnya batu bara.
Beberapa di antara mereka sudah bertanya-tanya kepada kami. Namun, namanya masih belum bisa disebutkan. Mereka melihat peluang masuk pada sektor pertambangan sangat baik.
Apakah investor Malaysia juga tertarik dengan pengembangan koridor ekonomi, misalnya, berinvestasi di wilayah Indonesia Timur?
Saat ini investor Malaysia tidak lagi hanya melihat daerah-daerah yang dekat dengan Malaysia. Namun, juga kawasan Indonesia bagian timur khususnya Papua, Maluku, dan Sulawesi. Saat ini beberapa investor Malaysia telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di ketiga daerah tersebut. Sekarang mereka beranggapan jarak bukan lagi menjadi persoalan dalam berinvestasi.
Selama infrastruktur daerah tersebut memadai,mereka tidak akan ragu masuk dan berinvestasi. Masalah infrastruktur kerap dipertanyakan mereka ketika hendak berinvestasi di Indonesia. (hermansah)(Koran SI/Koran SI/ade)
0 komentar:
Posting Komentar