Haris Media official website | Members area : Register | Sign in
Maaf Blog Ini Sedang Dalam Proses Pengembangan

Pemerintah Nggak Kompak Rakyat Jadi Bingung Nih...

Kamis, 03 Maret 2011

Share this history on :
Pemerintah mulai terlihat tidak kompak soal rencana penundaan pembatasan BBM bersubsidi. Rakyat pun dibikin bingung. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pihak yang menyatakan pembata­s­an BBM bakal dilakukan Juli nanti. Namun, ada juga yang bi­lang, itu belum tentu dilakukan. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah akan tetap melak­sa­nakan pembatasan BBM ber­subsidi. Tapi, kemungkinan di­un­dur Juli 2011 dan akan dilaku­kan serempak di seluruh Pulau Jawa. Sebab, jika tidak dilaku­kan, akan berdampak pada fiskal. Agus mengatakan, opsi ditun­danya pembatasan BBM subsidi dari rencana awal April 2011 dikhawatirkan membuat masya­rakat resah. Sebelumnya, Deputi Bidang Sum­ber Daya Alam dan Ling­kungan Hidup Bappenas Endah Murningtyas mengatakan, pem­batasan BBM diputuskan tidak jadi April. “Kita agak berhati-hati juga melihat dinamika seperti apa. Tadinya hanya Jabodetabek saja (April), terus Juli seluruh Jawa. Ta­pi kekhawatiran rembesannya ke mana-mana dan secara teknis itu sulit dilakukan jadi nanti sekalian se-Jawa diterapkan,” jelas Endah. Menko Perekonomian Hatta Ra­jasa menegaskan, pengun­dur­an pelaksanaan kebijakan BBM subsidi dari April ke Juli be­lum diputuskan karena harus menda­pat persetujuan DPR. “Rapat dengan DPR saja be­lum, Juli itu ancar-ancar, tadi kan seluruh Jawa harus siap semua. Tapi belum diputuskan kapan,” ujar Hatta di kantornya, kemarin. Hatta menilai, yang menjadi salah satu pertimbangan kepu­tu­san penerapan pembatasan BBM ber­subsidi adalah harga minyak dunia yang masih fluktuatif. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo me­nga­takan, pemerintah belum memu­tuskan akan melakukan pemba­tas­an BBM bersubsidi serentak untuk Pulau Jawa Juli nanti. “Pernyataan Bappenas hanya salah satu opsi saja. Kepu­tusan­nya belum ada,” ujar Evita usai rapat dengar pendapat dengan DPR, kemarin. Saat ini, pihaknya masih me­nunggu hasil kajian dari sisi aka­demisi yang diketuai Anggito Abimanyu. “Sebisa mungkin ada pertimbangan yang lain soal pem­batasan BBM,” ucapnya. Evita mengakui, pihaknya be­lum sempat duduk bersama dan mendengarkan masukan dari tim­nya Anggito. Untuk itu, peme­rin­tah menjadwalkan bertemu de­ngan tim tersebut Senin depan. Namun, Ketua Tim Pengkajian Kebijakan Pembatasan Konsumsi BBM Subsidi Anggito Abimanyu merasa yakin pembatasan BBM subsidi bisa dilakukan April. “April itu bulan deflasi. Saya rasa sudah cukup matang dan bi­sa mentestimoni karena saya meng­kaji sendiri dan melihat ke­siapan di tingkat kebijakan mau­pun di tingkat lapangan,” katanya. Menurut Anggito, pembatas­an kon­sumsi BBM subsidi tetap harus jalan untuk melakukan perbaikan pola subsidi dan mo­mentum un­tuk mengurangi dis­paritas harga. Menteri ESDM Darwin Za­hedy Saleh menambahkan, pe­ngaturan BBM bersubsidi harus bisa dila­ku­kan tahun ini agar BBM sub­si­di tidak salah sasar­an dan ha­nya dinikmati orang-orang mampu. Wakil Ketua Komisi VII DPR Zainudin Amali menanggapi, sebaiknya pemerintah tidak me­mak­sakan pembatasan BBM ber­subsidi jika memang tidak siap. Menurut Zainudin, ditunda atau tidak pembatasan itu, DPR akan segera bertemu dengan pemerin­tah un­tuk membahas­nya. “Saya harap pemerintah tidak membuat rakyat bingung soal ini,” cetus Zainudin. [RM]

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : harismedia.net@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Posting Komentar